Di sebelah Festival Es Hwacheon, Gangwon Namulbap menyajikan semangkuk nasi sayur tradisional Korea dalam pot tanah liat yang mengepul. Nikmati cita rasa alam, tradisi, dan kehangatan musim dingin dalam satu sajian.
Pendahuluan: Semangkuk Kehangatan di Tengah Salju
Saat berjalan melewati patung es dan lentera berkilau di Festival Trout Es Hwacheon, salju berderak di bawah kakiku. Tanganku membeku dan udara berbau asap kayu. Di tengah suasana itu, aku menemukan sebuah restoran kecil yang tampak hangat, tepat di dekat lokasi festival.
Di dalam, suasananya nyaman dan menenangkan. Tak lama kemudian, pelayan membawakan Namulbap—nasi panas dengan sayur gunung yang tersaji dalam pot tanah liat yang masih mengepul. Aromanya khas tanah, segar, dan menghangatkan. Ini bukan sekadar makan siang, tapi pengalaman yang menyentuh hati.

Apa Itu Namulbap?
Namulbap (나물밥) secara harfiah berarti “nasi dengan sayuran”. Ini adalah hidangan tradisional Korea yang menggabungkan nasi putih hangat dengan berbagai macam sayuran liar, jamur, dan akar-akaran musiman. Biasanya disajikan dalam pot panas, ditambah sedikit minyak wijen dan saus gochujang (saus cabai Korea), lalu diaduk sebelum dimakan.
Rasanya? Lembut, sedikit manis, sedikit gurih—sangat alami dan menenangkan.

Sejarah & Makna Budaya
Namulbap berasal dari masa Dinasti Goryeo (918–1392), saat rakyat Korea mencampurkan nasi dengan sayuran liar yang dipetik dari pegunungan. Pada masa Dinasti Joseon (1392–1897), hidangan ini menjadi makanan sehari-hari masyarakat, mencerminkan kehidupan yang selaras dengan musim dan alam.
Namulbap dianggap sebagai leluhur dari Bibimbap yang lebih terkenal, namun dengan karakter yang lebih sederhana, bersahaja, dan membumi.

Menemukan Gangwon Namulbap di Hwacheon
Festival Es Hwacheon memang meriah—penuh dengan kegiatan seperti seluncuran es, memancing ikan trout, dan lampu hias. Tapi jika kamu ingin menepi sejenak dan mencari kehangatan, mampirlah ke Gangwon Namulbap, yang terletak hanya beberapa langkah dari pintu masuk utama festival.
Lokasi
Tepat di seberang pintu utama Festival Trout Es Hwacheon.
Jam Operasional
11:00 – 15:00 (hanya makan siang)
Tutup setiap hari Senin
Menu Rekomendasi
- Namulbap – nasi panas dalam pot tanah liat dengan sayuran pegunungan lokal
- Sup Pedas Ikan Lele (Ttukbaegi) – hangat dan berbumbu
- Sup Tahu dengan Pangsit Buatan Tangan – cocok untuk vegetarian, ringan namun mengenyangkan
Semua hidangan menggunakan bahan lokal yang segar dan musiman, dimasak dengan cara yang sederhana namun penuh rasa.

Manfaat Kesehatan dari Namulbap
- Kaya Vitamin & Mineral
Sayuran liar dan jamur mengandung antioksidan alami dan zat besi. - Tinggi Serat, Rendah Kalori
Membantu pencernaan dan menjaga berat badan. - Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kandungan fitonutrien alami dari sayuran membantu memperkuat sistem imun.
Setelah menyantapnya, kamu akan merasa segar dan bersih dari dalam.
Penutup: Lebih dari Sekadar Makanan
Gangwon Namulbap bukanlah restoran mewah, dan mungkin tidak viral di media sosial. Tapi saat aku duduk di meja, mengaduk nasi dan sayuran sambil menghirup aroma hangat yang mengepul, aku merasa ini adalah esensi sejati dari Korea—musim, alam, dan ketulusan.
Jika kamu mengunjungi Hwacheon saat musim dingin, jangan hanya datang untuk melihat es. Luangkan waktu untuk mencicipi semangkuk Namulbap. Mungkin itu akan menjadi momen terhangat dalam perjalananmu di Korea.